Lokasi Desa Sumbang Timun
|
Dilihat dari topografinya terlihat bahwa Desa Sumbang Timun terletak dan
dikelilingi pada bekas meander (aliran sungai) Bengawan Solo Kuno, yang kini
telah mati. Hal ini dapat terlihat jelas pada peta satelit yang menunjukkan
relief bekas aliran bengawan kuno tersebut.
Dari caratatan sejarah, nama “sumbang” mengingatkan pada salah satu naditirapradesa (desa pelabuhan pinggir
sungai) pada zaman Kerajaan Majapahit. Informasi ini dapat dilihat pada
Prasasti Canggu (1280 Çaka). Dimana dalam prasasti ini disebutkan penghargaan
kepada seluuruh desa pelabuhan di sepanjang aliran Bengawan Sigarada (Brantas)
dan juga sepanjang aliran Bengawan Wulayu (Bengawan Solo). Adapun beberapa
penambangan pelabuhan di sepanjang aliran Bengawan Solo kuno secara
berturut-turut dari hilir ke Hulu adalah sebagai beriku :
Lempeng 5 sisi depan (recto):
4.
..........................[1] muwah prakāraning naditira pradeça
sthānaning anāmbangi i madantĕn, i waringin wok, i bajrapura, i
5.
sambo, i jerebeng, i pabulangan,
i balawi, i luwayu, i katapang, i pagaran, i kamudi, i parijik, i parung, i
pasi-
6.
wuran, i kedal, i bhangkal, i
widang, i pakbohan, i lowara, i duri, i raçi, i rewun, i tgalan, i dalangara, i
Lempeng 5 sisi
belakang (verso):
1.
sumbang, i malo, i ngijo, i kawangen, i
sudah, i kukutan, i balun, i marebo, i turan, i jipang, i ngawi, i wangkalang,
2.
i pnuh, i walung, i barang, i
pakatelan, i wareng, ing amban, i kembu, i wulayu, sarwwe, ika ta kabeh, naditirapradeça.... (Pigeaud, 1960).
Terjemahan
dalam bahasa Indonesia:
Lempeng 5 sisi
depan (recto):
4. ................................
Bukul, di Çurabhaya, Juga segala macam masalah di wilayah pinggir sungai tempat
penyebrangan di Madanten, di Waringin Wok, di Bajrapura, di
5. Sambo, di Jerebeng, di
Pabulangan, di Balawi, di Luwayu, di Katapang, di Pagaran, di Kamudi, di
Parijik, di Parung, di Pasi-
6. wuran, di Kedal, di Bhangkal, di
Widang, di Pakbohan, di Lowara, di Duri, di Raçi, di Rewun, di Tgalan, di Dalangara,
di
Lempeng 5 sisi
belakang (verso):
- Sumbang, di Malo, di Ngijo, di Kawangen, di Sudah, di Kukutan, di Balun, di Marebo, di Turan, di Jipang, di Ngawi, di Wangkalang,
- di Pnuh, di Walung, di Barang, di Pakatelan, di Wareng, di Amban, di Kembu, di Wulayu, itulah seluruh, wilayah pinggir sungai.... (Munib, 2011: 66-67).
Penyebutan desa-desa pelabuhan di Bengawan Solo dilakukan
secara runut dari muara hingga hulu Bengawan Solo di sekitar daerah Surakarta
dan Karanganyar, Jawa Tengah. Adapun pelabuhan di pinggir Bengawan Solo yang
berada di sekitar Kabupaten Bojonegoro (termasuk di perbatasan Tuban dan Blora)
adalah sebagai berikut :
Desa Widang
hingga sekarang masih tetap sama bernama Desa Widang Kec. Widang, Kab.
Tuban, daerah ini bersebrangan dengan Wilayah Babad, Lamongan dan Kec. Baureno,
Kab. Bojonegoro.
Hingga kini masih belum dapat
diidentifikasi, kemungkinan berada di sekitar Kecamatan Baureno, Kanor, Balen
hingga Bojonegoro kota.
Terdapat
dua nama Desa Sumbang di Kabupaten Bojonegoro yang berada di pinggir Bengawan
Solo, yaitu Desa Sumbang, Kec. Kota Bojonegoro, dan Desa Sumbang Timun
Kecamatan Trucuk. Namun dari data Peta Belanda tahun 1883, didapati bahwa nama
asli Desa Sumbang yang berada di Kecamatan kota adalah Soemboeng (*baca = Sumbung). Oleh karenanya, penulis lebih
cenderung menempatkan bekas desa pelabuhan kuno sumbang adalah Desa Sumbang Timun. Apalagi jaraknya dengan
pelabuhan berikutnya, yaitu malo
masih masuk akal, melihat perbandingan pelabuhan-pelabuhan sebelumnya.
lokasi Soemboeng, dalam Peta tahun 1883
Sumber Peta : www.kitlv.nlKreasi : Novi BmW |
4. naditirapradesa Malo
"Malo" kini menjadi nama ibukota Kecamatan
Malo, Kabuapten Bojonegoro
5. naditirapradesa Ngijo
Hingga kini belum dapat di identifikasi
6. naditirapradesa Kawangen
Identifikasi Desa Kawangen masih kita dapati dua toponim yaitu Desa Kawengan, Kec.
Kadewan dan dukuh Kwangen, Kec. Kalitidu.
7. naditirapradesa Sudah
Kemudian disebutkan adanya Desa Sudah, yang hingga sekarang masih
menjadi nama desa di Kec. Malo
8. naditirapradesa Kukutan
Desa Kukutan
belum dapat diidentifikasi
9. naditirapradesa Balun
Desa Balun
hingga sekarang masih menjadi nama desa di Kec. Cepu, Kab. Blora. Posisinya
berada di sebrang Kec. Padangan, Kab. Bojonegoro.
10. naditirapradesa Marebo dan
Turan
Desa Marebo
dan Turan belum dapat diidentifikasi
11. naditirapradesa Jipang
Desa Jipang
hingga sekarang masih dapat ditemukan berada di Kec. Cepu, Kab. Blora. Nama
desa ini tidak asing lagi bagi Sejarah Indonesia, dimana dahulu pernah menjadi
pusat pemerintahan Adipati Jipang-Panolan, yaitu Aryo Penangsang.
Itulah beberapa desa pelabuhan
kuno di sepanjang aliran Bengawan Solo masa Majapahit, yang berada di sekitar
Kabupaten Bojonegoro. adapun salah satu pelabuhannya adalah Desa Sumbang, yang diidentifikasi sekarang
menjadi Desa Sumbang Timun, Kec. Trucuk. Dimana dari peta satelit dan kajian
topografi, desa ini berada dan dikelilingi bekas meander Bengawan Solo kuno.
Untuk lebih memperkuat, hipotesa
di atas, maka perlu dicari bukti-bukti arkeologis ke desa Sumbang Timun.
Diharapkan penemuan data-data atau bukti arkeologis tersebut dapat menguak
sejarah serta peran penting wilayah Sumbang Timun dimasa dahulu. Sehingga dapat
menjadi acuan kebijakan untuk pembangunan Desa Sumbang Timun serta Kecamatan
Trucuk kedepannya.
Daftar Rujukan :
Munib, N.B. 2011. Dinamika Kekuasaan Raja
Jayakatwang di Kerajaan Glang-Glang
Tahun 1170 - 1215 Caka: Tinjauan Geopolitik . Malang : Univ. Negeri Malang
Pigeaud, Th G T. 1960. Java in
the fourteenth century: A study in cultural history: The Nagarakrtagama by
Yakawi Prapanca of Majapahit 1365 AD. Vol I. The Hague: Martinus
Nijhoff.
Novi BMW
PBB01
[1] Lempeng 5 depan baris 1-4
awal menyebutkan desa-desa pelabuhan di pinggir Bengawan Sigarada (Brantas)
hingga muara sungai di pelabuhan Curabhaya.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar