Rabu, 30 Juli 2014

PANGERAN PANJI PULANGJIWA DAN PANGERAN RAMA

Cungkup Makam Pangeran Pulangjiwa
(Foto : Novi BMW, 08/10/2013)
Bukit Asta, di Desa Kebonagung, Kec. Kota Sumenep, Kab. Sumenep merupakan lokasi pemakaman para pemimpin Kesultanan Sumenep, “Asta Tinggi” yang terkemuka. Kompleks makam ini merupalan salah satu tujuan peziarah dari seluruh negeri saat berkunjung ke pulau Madura.

Pada kompleks pemakaman Asta Tinggi, terdapat satu cungkup yang dikunjungi terlebih awal oleh para peziarah, dimana dalam cungkup ini dimakamkan para pemimpin terdahulu (sepoh) di Sumenep. Cungkup makam ini disebut Cungkup Makam Pangeran “Panji Pulangjiwa”. Dalam cungkup ini terdapat 22 Makam, dan 6 makam pemimpin utama.

A.     PANGERAN PANJI PULANGJIWA
Makam-makam dalam Cungkup Makam Pangeran Panji Pulang Jiwa
(Foto : Novi BMW, 08/10/2013)
Pangeran Panji Pulangjiwa merupakan salah satu pangeran yang terkenal baik di Jawa maupun Madura, bahkan namanya sudah melegenda diwilayah Jawa – Madura. Namun bagaimanakah kesejarahan beliau dipemerintahan Sumenep??
Kisah Panji Pulangjiwa kita mulai dari wafatnya Tumenggung Yudanegara (Penguasa Sumenep & Sahabat Trunojoyo) pada November 1684 M. Karena Tumenggung tidak memiliki anak laki-laki pemerintahan Katemenggungan Sumenep diperebutkan oleh empat menantunya. Mereka adalah Pangeran Panji Pulangjiwa, Pangeran Baskara, Pangeran Wirasari dan Pangeran Gatutkaca.

Pangeran Panjipulangjiwa merupakan menantu tertua yang didukung oleh Patih Brajapati, ia merupakan patih kepercayaan dari almarhum Tumenggung Yudanegara. ia menganggap dirinyalah yang berkuasa di seluruh Madura timur. Namun, ketiga Saudara iparnya pun menuntut hak sebagai penguasa di Madura Timur.

Kesultanan Mataram Amangkurat II di Kartasura, sebagai pusat pemerintahan Madura (Bangkalan), Sampang, Blega dan Sumenep (Sumenep dan Pamekasan) kala itu, meminta pihak VOC menengahi konflik tersebut. Akhirnya dari pihak VOC mengutus Jeremias van Vliet ke ujung timur Pulau Jawa (Graff, 1987).


Pada awal tahun 1685, van Vliet berhasil mengumpulkan empat Saudara ipar tersebut di Surabaya. Van Vliet menganjurkan agar mereka berempat mengakhiri perselisihan, kemudian mengusulkan agar Pangeran Pulangjiwa dan Pangeran Baskara, sebagai dua berSaudara tertua, memerintah di Sumenep. Sedangkan dua Saudara ipar yang lebih muda akan menguasai Pamekasan, di bawah pengawasan ipar tertua. Selanjutnya akan dimintakan pertimbangan Sunan (Susuhunan Amangkurat) dan Kompeni (VOC) yang akan dicapai nanti apabila komisaris Tack (Kapten Tack) mengunjungi Kartasura (inkomend Briefboek Surabaja, 1685 dalam Graff, 1987).

Terdapat berita dari Laporan Belanda tahun 1686, bahwa Bupati Sumenep tidak lagi menghiraukan kekuasaan Cakraningrat  dari Madura (Madura Barat). Serta tidak mau tunduk di bawah Susuhunan (Mataram) secara langsung. Sumenep cenderung berada di bawah perlindungan Kompeni. Dijelaskan pula dalam laporan tersebut, Aria Pulangjiwa memohon untuk dapat memerintah sepenuhnya atas daerah dan rakyatnya (Resink, 1987).

Pada 17 Juli 1685 para Bupati penguasa pesisir pantai utara jawa dan pantai selatan Madura (dari Tuban hingga Blambangan) mengadakan pertemuan di Surabaya. Pertemuan tersebut untuk merundingkan dengan pihak Belanda tentang cara memerangi Bajak Laut dan Raja Blambangan. Mengharukan saat Tumenggung Panji Pulangjiwa dari Sumenep berdatang sembah di hadapan Cakraningrat dari Madura barat (Sampang). Dilukiskan saat pertemuan tersebut Cakraningrat yang telah lanjut usia itu mencucurkan air mata. Hal ini dikarenakan antara Madura Timur (Sumenep-Pamekasan) dengan Madura Barat (Sampang-Blega-Arosbaya-Madura/Bangkalan) selalu bermusuhan. Saat itu Panji Pulangjiwa diberi wejangan agar selalu bersahabat dengan Cakraningrat, sambil membungkuk hormat Panji Pulangjiwa pun berjanji berdamai. Akhirnya salah satu penguasa Sumenep itu pun diperbolehkan duduk berdampingan dengan penguasa Sampang yang lanjut usia tersebut (Graff, 1987).

Pada pertemuan 17 Juli 1685 tersebut, diundang pula tiga penguasa Madura Timur, Saudara ipar Panji Pulangjiwa. Namun hanya Tumenggung Baskara mengutus ibu mertuanya, Nyai Kani istri almarhum Yudanegara dan anaknya yang belum akil balig, yaitu Raden Suderma. Sedangkan dua penguasa Madura Timur lainnya tidak hadir (T. Wirasari dan T. Gatutkaca). Oleh karenanya, van Vliet hanya dapat beramah tamah dengan Tumenggung Panji Pulangjiwa dan Raden Suderma. Setelah acara di Surabaya selesai, van Vliet beserta rombongan Tumenggung Panji Pulangjiwa dan Raden Suderma menuju ke Jepara menanti kedatangan Kapten Tack.  Untuk kemudian bersama-sama mengiringi Kapten Tack berkunjung ke Kartasura menghadap Susuhunan Amangkurat II, sehubungan masalah pembagian wilayah kekuasaan mereka di Madura Timur (Graff, 1987).
Penelitian bersama Komunitas Pelestari Sejarah Budaya Sumenep "Songennep Tempo Doeloe" di bukit Asta Tinggi
(Foto : Robby, 16/06/2013)
B.    PANGERAN RAMA
Babad Songennep (Wedisastra, 1921) mengungkapkan bahwa Pangeran Rama adalah putra dari R.A. Otok dengan Pangeran Gatutkaca dari Pamekasan. Mengenai pengungkapan silsilah keturunan Yudanegara pada Babad Songennep perlu diteliti lebih lanjut, karena banyak ketidak sesuaian dengan data primer yang sejaman dengan peristiwa. Dalam babad disebutkan bahwa pernikahan antara R.A. Batur dengan Pangeran Baskara tidak dikaruniai anak, namun dalam laporan van Vliet yang menjamu dan bertemu langsung dengan tokoh-tokoh tersebut menerangkan bahwa Pangeran Baskara memiliki putra laki-laki bernama Raden Suderma (Graff, 1987). Raden Suderma inilah yang sebenarnya didukung van Vliet untuk menggantikan Yudanegara.

Dalam faktanya Pangeran Rama menjadi penguasa Sumenep dan berhasil mempersatukan wilayah Madura Timur (Sumenep-Pamekasan) di bawah naungan pemerintahannya. Apakah Raden Suderma yang disebutkan van Vliet adalah sama dengan Pangeran Rama ini? Jika benar berarti ia merupakkan putra Pangeran Baskara dengan R.A. Batur.

Pangeran Rama mempersatukan pemerintaan Madura Timur, kemudian ia bergelar Cakranegara II. Pada tanggal 09 April 1705, pemerintahan seluruh Madura Timur (Sumenep dan Pamekasan) resmi diserahkan kepada Cakranegara II. Ia dikukuhkan berdasarkan perintah Gubernur Jenderal dan Dewan Pertimbangan Agung (Raad van indie) Komisaris Kompeni (Resink, 1987).

Sehubungan dengan salah satu poin perjanjian tentang jatuhnya Sumenep dan Pamekasan ke tangan VOC, pada tanggal 05 Oktober 1705 terdapat perjanjian antara Susuhunan (Amangkurat II) dan Kompeni Belanda. Adapun isi dari pernyataan perjanjian tersebut ialah :

“Paduka yang Mahamulia Susuhunan dengan ini menyerahkan secara syah kepada Kompeni untuk melindungi daerah-daerah Sumenep dan Pamekasan..... secara yang sama seperti dilakukan oleh Bupati yang terdahulu waktu menyerahkan daerahnya kepada Kompeni.....” (Resink, 1987).

Pernyataan tersebut memberikan informasi bahwa Sumenep dan Pamekasan secara resmi jatuh ke bawah perlindungan dan milik Kompeni sejak pemerintahan Pangeran Rama. Pangeran Rama atau Cakranegara II berhasil melepaskan diri dari hegemoni Kesultanan Mataram di Kartasura.

Novi BMW
PB Bojonegoro, eks PB Sumenep
(PBS, Kamis 31/07/2014)

Sumber Rujukan :

Graff, H.J.1987. Puncak Kekuasaan Mataram: Politik Ekspansi Sultan Agung. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti

Resink, G.J. 1987. Raja dan Kerajaan yang Merdeka di Indonesia, 1850-1910. Jakarta : Djambatan

Werdisastra, R. 1921. Babad Songennep. Jakarta : Balai Pustaka

4 komentar:

  1. KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل

    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل


    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل

    BalasHapus
  2. Saya mau tanya suami dari Raden ayu kacang itu sapa ya???
    Kok lamgsung ada pangeran purwonegoro atau R tumenggung Wiro menggolo.

    BalasHapus
  3. Saya mau tanya suami dari Raden ayu kacang itu sapa ya???
    Kok lamgsung ada pangeran purwonegoro atau R tumenggung Wiro menggolo.

    BalasHapus
  4. Sy mau tau.. Siapakah mbah Puro ini.. Dan berdomisili dimana?

    BalasHapus