Kamis, 02 Oktober 2014

DARI KUBURAN KE DALAM GOA – GOA

Punden Gedong, Makam Tumenggung Surowiloyo
Komunitas Banyu Nggawan Bojonegoro merupakan komunitas pelestari Sejarah – Budaya di Kabupaten Bojonegoro. Pendataan potensi Cagar Budaya yang dilakukan Penyuluh Budaya Bojonegoro sangat terbantu dengan aktifnya komunitas tersebut. Seperti halnya saat pendataan potensi Cagar Budaya di daerah Kecamatan Dander.

Sesampainya di lahan yang disebut masyarakat dengan nama tanah Kebonpeteng, tim menelusuri sekitar kompleks makam kuno yang terbentuk dari tumpukan batu bata kuno berukuran besar. Salah satu makam disebutkan sebagai makam Mbah Surowiloyo. Lokasi ini berada di Desa Ngraseh, Kec. Dander.

Setiap tahun pada pasca panen & pasca musim hujan pada hari Jum’at Pahing dilakukan manganan desa di area punden Mbah Surowiloyo. Punden ini disebut pula punden Gedong, disini terdapat sekitar 13 tumpukan struktur batu bata yang dibentuk makam. Punden ini terbagi menjadi dua klaster, yaitu 11 makam berada di satu kotak klaster di sebelah utara jalan dan 2 makam berada klaster selatan jalan.

Salah satu makam di klaster sebelah utara adalah makam dari Mbah Surowiloyo. Siapakah beliau ini? Dalam buku Bunga Rampai Sejarah Bojonegoro kita dapatkan nama Tumenggung Surowiloyo, yang dahulu adalah salah satu Bupati di Mojoranu.

Nama area tanah punden yang disebut “kebonpeteng” mengingatkan kita pada lokasi pemakaman Adipati Matahun II dalam Bunga Rampai Sejarah Bojonegoro. dalam buku itu disebutkan nama arae makam “karangpeteng”. Istilah “karang” atau “pekarangan” sama dengan lahan perkebunan atau “kebon”. Apakah ini berarti makam Adipati Matahun II juga di area punden Gedong di dekat makam Mbah Surowiloyo?

Selepas pendataan di Makam Tumenggung Surowiloyo, kemudian dilanjutkan menuju Punden Mbah Singoyudo. Lokasinya berada di tengah makam Desa Sumberarum, Kec. Dander.
 
Prasasti di area Punden Singoyudo
Situs ini cukup istimewa, dimana batu nisan yang digunakan ternyata adalah dua patahan prasasti. Namun sayang kondisinya kini telah aus, tanpa terlihat satu lekuk ukiran aksara kunonya.

Singoyudo terkenal dalam cerita masyarakat Bojonegoro sebagai penguasa yang memindahkan pusat pemerintahan kadipaten dari Desa Blongsong (Sayang), Kec. Baureno, menuju Desa Mojoranu. Kapan terjadinya proses pemindahan ibukota tersebut masih belum jelas. Ia adalah bupati kedua setelah pusat pemerintahan di Jipang (wilayah Blora) berpindah ke arah timur (wilayah Bojonegoro).

Selesai pendataan makam kini berpindah haluan menuju gua – gua yang ternyata berdekatan satu dengan lainnya. Masih di Desa Sumberarum, Kec. Dander, tim menelusuri 3 goa yang lokasinya berdekatan.

Goa Sumur
Lubang vertikal Goa Sumur
Goa ini lokasinya tidak jauh dari jalan raya Bojonegoro – Nganjuk. Lokasinya berada ditengah persawahan warga. Goa ini disebut “Sumur” karena memiliki lobang vertikal, dan juga didalam goa ini terdapat sungai bawah tanah. Warga setempat memanfaatkan keberadaan sungai dalam goa Sumur sebagai sumber irigasi di area pertanian mereka. Maka jangan heran jika wujud kreatifitas masyarkat setempat, menempatkan pompa air (mesin diesel) di dalam goa ini :’(
Mesin Diesel di dalam Goa Sumur


Saat masuk kedalam goa, tim disambut oleh seekor ular dibalik batu – batuan karang purba. Selain sumber mata air, goa ini ternyara juga dikenal sebagai goa ular. Hal ini dikarenakan dahulu dijadikan sarang ular.

Goa Lowo
Kunjungan berikutnya adalah menuju Goa Lowo. Goa ini memiliki lorong cukup lebar. Namun sayang kini “lowo” (kelelawar) penghuni goa telah tiada lagi. Dahulu sebeum hutan di sekitar goa dibabat habis, kelelawar banyak menghuni goa ini. Namun kini satu pun tak tersisa lagi.
Goa Lowo

Goa Menggah
Goa Menggah
Goa ini memiliki mulut goa yang lebih imut dibanding kedua goa sebelumnya. Menurut masyarakat yang pernah menelusuri kedalaman goa, didalam nya terdapat sungai bawah tanah yang cukup besar. Namun goa ini juga memiliki pantangan. Para pegawai negeri, atau pegawai pemerintahan dilarang masuk kedalam goa ini. Kepercayaan masyarakat sekitar, jika ada pegawai masuk kedalam goa maka akan terjadi musibah baginya, seperti pemecatan, bahkan hingga nyawa taruhannya.
Sendang di Sumberarum memiliki terowongan bawah tanah (sungai)

Inilah sedikit cerita perjalanan bersama teman – teman komunitas di Bojonegoro. Adapun penelusuran akan terus berlanjut ke desa – desa lainnya. Apakah di desa anda memiliki potensi sejarah?? Ayo berbagi & belajar bersama kami....

Novi BMW
PBB12, Kamis, 02/10/2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar